PTPN Harus Jadi ‘Leading Sector’ untuk Pemulihan Ekonomi Negara

25-03-2021 / KOMISI VI
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima (kiri) ketika memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan jajaran direksi PTPN III (Persero) Holding dan PTPN VIII yang menjadi anak usaha holding PTPN III di Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/03/2021). Foto: Azka/Man

 

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima meminta PT Perkebunan Nusantara Group dapat menjadi leading sector bagi core business-nya untuk mempercepat pemulihan pascapandemi Covid-19. Politisi PDI-Perjuangan ini yakin dengan banyaknya akses dan struktur yang terus dibangun oleh pemerintah, dapat menjadi pondasi untuk me-leverate aset menjadi resources yang lebih produktif.

 

Hal tersebut disampaikan Aria ketika memimpin pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI dengan jajaran direksi PTPN III (Persero) Holding dan PTPN VIII yang menjadi anak usaha holding PTPN III di Bogor, Jawa Barat, Rabu (24/03/2021). Menurutnya PTPN Group memiliki potensi untuk pulih lebih awal dari dampak pandemi karena memiliki berbagai potensi komoditas.

 

“Ini yang kita harapkan dengan adanya infrastruktur 5 tahun Presiden Jokowi dan (adanya) pandemic, dia (PTPN) harus punya skenario untuk lebih mempercepat pemulihan terhadap dampak Covid-19, supaya geliat ekonomi ini dari instrumen BUMN itu mulai terlihat. Lahan bisa dikembangkan menjadi lahan wisata. Saya yakin dengan banyaknya akses dan struktur yang dibangun akan menjadi pondasi (pemulihan ekonomi),” tutur Aria.

 

Aria mengaku optimis usai mendalami roadmap PTPN Group mengenai rencana perusahaan pascapandemi Covid-19. Untuk itu, ia berharap PTPN Group terus menciptakan aktivitas-aktivitas ekonomi secara masif untuk membantu recovery bisnis-bisnis sektor privat yang hingga hari ini masih terkendala masalah keuangan. 

 

“Sektor privat masih banyak mengalami kendala keuangan. Dengan berbagai recovery BUMN kita juga minta untuk bisa mengikuti target-target pemerintah, sehingga ada investasi convention untuk meningkatkan ekspor. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi, syukur-syukur pertumbuhan 1 sampai 2 persen untuk dan keterlibatan PTPN dibutuhkan,” tutup legislator dapil Jawa Tengah V itu. (azk/sf)

BERITA TERKAIT
Harga Gula dan Tetes Tebu Anjlok, Komisi VI Dengar Keluhan APTRI
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) mengadukan anjloknya harga gula dan tetes tebu kepada Komisi VI DPR...
Gde Sumarjaya: Pendanaan Koperasi Merah Putih Harus Sesuai Kaidah Usaha
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Pembiayaan untuk Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih diminta tetap mengacu pada prinsip keuangan yang sehat. Anggota Komisi VI...
KAI Harus Hentikan Praktik Outsourcing dan Benahi Sistem Digitalisasi Tiket yang Rentan Disalahgunakan
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam mendorong PT Kereta Api Indonesia (Persero) membenahi secara serius manajemen...
Komposisi Direksi Baru KAI Bukan Seremonial, Harus Percepat Adaptasi dan Kebijakan Strategis
20-08-2025 / KOMISI VI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Adisatrya Suryo Sulisto, mengingatkan jajaran direksi baru PT Kereta Api Indonesia...